Cuaca Bandung seharian ini cerah. Siang tadi bahkan cukup panas. Tapi ini tidak ada hubungannya dengan kewajiban saya membaca literaturn untuk thesis. Saya tadi baca sejarah universitas. Ini merupakan lanjutan dari halaman yang kubaca beberapa waktu lalu.
Inti dari apa yang saya baca tadi begini. Ada masa dimana jabatan akademis yakni profesor menjadi semacam gelar kehormatan di lingkungan masyarakat. Di beberapa negara Eropa di masa lalu adopsi ini. Implikasi dari hal ini yaitu beberapa profesor menjadi tokoh politik seperti halnya Presiden Universitas Harvard (lupa namanya) yang juga profesor di bidang hukum dan politik terpilih menjadi Presiden Amerika.
Bagian menarik lain yang ingin saya ceritakan yaitu Pengaruh Jerman (Prussia saat itu) di berbagai belahan dunia seperti Amerika Utara dan Amerika Selatan sangat terlihat. Pola pembelajaran kampus di Kanada misalnya gunakan sistem adopsi dari Jerman. Amerika Serikat juga demikian. Nah, saat Nazi berkuasa di Jerman banyak ilmuwan Jerman yang pindah ke AS dan kembangkan keilmuan di sana. Einstein adalah contohnya dg mengajar dan riset di Princeton University.
Kopmil DU
Saya penasaran dengan satu mobil van putih yang biasa parkir dan jualan di pertigaan Teuku Umar Bandung. Penasaran saya ini sudah lama dan belum sempat bagi saya untuk sekedar mampir. Nah, malam ini saya mampir. Ternyata van putih ini jualan susu murni, sachet, dan juga roti bakar. Brand yang dipakai adalah Kopmil DU. Saya tidak filosofi dari nama itu karena saya tidak ngobrol dengan pemiliknya. Di sini pengunjungnya ramai dengan dominasi anak muda seusia saya.
Saya pesan susu murni original dingin. Harganya satu cup 7 ribu rupiah. Dari aneka susu murni modifikasi (rasa macem-macem), ini paling murah. Namanya juga susu murni, tingkat kemanisannya rendah. Apalagi ditambah es jadi kemurnian susu murninya berkurang (saya ngomong apa sih?). Yang penting bagi saya berkunjung dan nongkrong beberapa saat di sini. Biarpun sendirian saja, tapi saya merasa asik aja lihat pengamen lalu lalang ke sini. Juga ngelihat anak2 muda saling bercengkerama.
No comments:
Post a Comment