Untuk pertama kalinya saya mencoba ngopi di Wagoon Coffee di Jalan Cihampelas seberang Hotel Novotel Bandung. Seperti ngopi di tempat lain, saya pesan Vietnam Drip.
Saya sedang menunggu setetes demi tetes, larutan kopi terpisah dengan ampasnya.
Segenap tetesan telah terkumpul. Siap untuk diseduh. Pertama saya aduk sampai creamer dan larutan kopi tercampur sempurna. Kopi pun siap seduh. Terasa pahit berebut manis creamer di lidah.
Saya mencoba bercakap2 dengan barista muda namanya Faris. Dia bekerja di Kofi 299. Kopi yang saya minum ini diambil dari daerah Garut. Wagoon sebagai brand adalah bentuk francise.
Dalam obrolan, Faris ungkapkan bahwa standardisasi kopi awalnya dari roasting. Baru kemudian setelah itu diracik. Dalam proses tersebut tak banyak orang bisa melakukan dg sempurna. Di sini peranan barista terlihat.
Dapat pengetahuan dari adit, penjaga kedai, jika kopi arabika umumnya tdk terlalu pahit, ada juga yang mengatakan manis. Robusta sebaliknya. Di kedai ini tersedia aneka jenis kopi seperti kintamani, gayo mountain, papua, tangkuban perahu, seribu dolok, toraja, mandheling, ijen jampit, dan original (Garut).
0 komentar:
Post a Comment