Tuesday, October 19, 2010

Uruqul Berbicara Korupsi

Sore tadi presentasi PKN terakhir dan kebetulan itu adalah giliran kelompokku. Kelompokku beranggotakan aku, Willy, Finka, Ratih, Aditya (mako), Reycal, Awal, Afri, dan Yandi. Judul yang disajikan pada kelompokku adalah 'Memberantas korupsi'.

Materi tersebut sangatlah global sehingga terpaksa makan waktu lama saat presentasi. Aku dapat giliran presentasi tentang Melawan Korupsi Melalui Pendidikan. Tak lama kemudian sesi pertanyaan. Ada dua pertanyaan yang disodorkan ke kelompok aku dan keduanya aku jawab.

Pertama; dari Karisa
Apakah koruptor pertanda tidak berpendidikan ?
Jawab;
Tidak musti. Justru para koruptor itu sangat pintar dilihat dari banyaknya gelar yang disandang dan juga untuk mencapai jabatan yang fantastis seperti itu butuh efford yang lebih. Namun, sayang sekali kepintaran dan keelokan jabatan tersebut tidak dibarengi dengan ruhiyah yang baik dan lurus. Mereka mungkin kurang sudi terhadap ajaran agama. Bagaimana dengan para kyai ato tokoh agama yang korup ? Jawabannya sama. Mereka sekedar berilmu tinggi namun ilmu hanya terletak di kepala tidak merasuk di hatinya masing-masing. Mungkin juga karena ketidakkuatan iman mereka dalam menghadapi duit.

Kedua; dari Gugun
Mahasiswa terkenal dengan idealismenya 'no corruption' tapi mengapa setelah menduduki jabatan tertentu malah ikutan korupsi ?
Jawab;
Korupsi terjadi tidak hanya karena niat pelakunya tapi juga karena adanya kesempatan. Iya bener kesempatan. Lagi2 itu tejadi karena iman yang lemah. Perlu kalian ketahui bahwa lingkungan sangat berpengaruh. Lingkungan di Senayan sana boleh jadi lingkungan para mavia korupsi. Tapi untuk kita tidak. Disini ada tool agar tidak terjerumus yaitu berpegang pada agama secara totalitas sehingga minimum kita tidak terjerumus dalam lembah korupsi. Boleh jadi penyebab mereka korupsi adalah ketidakberesan pendidikan mereka. Sejak kecil tidak ditananamkan nilai2 agama dengan baik.

0 komentar: