![]() |
Gita Wirjawan (doc. google.com) |
Jum'at lalu (23/8/2013), Menteri
Perdagangan RI kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, Gita Wirjawan (selanjutnya
saya singkat GW), menghadiri undangan panitia Orientasi Studi Keluarga
Mahasiswa (OSKM) ITB 2013 sebagai salah satu pembicara di acara tersebut. OSKM
adalah acara tahunan mahasiswa baru ITB (program sarjana) yang pesertanya
sekitar 3500 mahasiswa. Salah satu rangkaian acara OSKM adalah kuliah umum yang
dihadiri oleh tokoh nasional yang memiliki track
record bagus (parameternya saya tidak tahu). Selain itu, juga alumni ITB
yang secara real berkarya untuk
bangsa juga turut serta diundang di acara ini. OSKM adalah gerbang awal
mahasiswa baru ITB mengetahui tentang ITB dan Indonesia (versi panitia OSKM).
Uraian Singkat GW
Gita Wirjawan saat ini selain
menjadi Menteri RI juga menjadi ketua umum PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh
Indonesia). Nama GW semakin ramai diberitakan media, setelah kadernya (baca Tim
PBSI) menjuarai kompetisi dunia di Guangzhou, China yaitu Mohammad Ahsan/Hendra
Setiawan (ganda putra) dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran).
Ini adalah prestasi luar biasa RI setelah enam tahun paceklik gelar di turnamen serupa. Selain di PBSI, nama GW
mentereng di berbagai media iklan seperti baligo dan juga media iklan di media
umum seperti halnya KATV (Televisi Kereta Api) untuk mengiklankan program 100% Indonesia yakni produk-produk dalam
negeri. GW terlihat sekali orang yang cinta produk aseli Indonesia. Namun, Jika
Anda mendalami sosok GW, pandangan ekonomi dia adalah neoliberal. Dia adalah
antek pemodal asing Amerika Serikat (uraian terkait ini di lain kesempatan). Nama
GW semakin santer terdengar adalah ketika dia masuk dalam daftar Calon Presiden
Partai Demokrat di program konvensinya. Dia digadang-gadang akan gantikan rezim
SBY.
Sikap Kehati-hatian
Pemilu Presiden tinggal setahun
lalu. Bursa calon presiden sedang ramai diangkat media. Calon-calon tersebut
pun mencoba mencuri start lebih awal
dengan memperkenalkan diri di depan publik. Berbagai cara telah dilakukan mulai
dari terang-terangan deklarasi di media atau menjadi sosok negarawan sejati
dengan menghadiri berbagai panggung ilmiah. Mengetahui latar belakang GW adalah
menjadi suatu kewajiban bagi panitia OSKM 2013. Sosok GW patut digarisbawahi
apakah dia in line dengan jati diri
mahasiswa sebagai calon pemimpin patriotik bangsa yang pro rakyat. Mahasiswa
harus jeli dengan berbagai pemikiran para pejabat negara seperti halnya GW.
Ketidaktahuan panitia OSKM 2013 akan pemikiran GW akan berdampak pada 3500
mahasiswa yang akan terpengaruhi pemikiran GW (baca:neoliberal, jika GW
menjelaskan pemikiran ekonominya). GW akan dijadikan maba 2013 sebagai sosok pemimpin
ideal dan dijadikan idola. Saya sendiri tidak menyalahkan panitia OSKM 2013
yang telah mengundang GW. Saya hanya mempertanyakan alasan pengundangan GW
karena bagi saya masa OSKM adalah masa awal maba mempertanyakan siapa dirinya
(baca:mencari jati diri). Mereka masih dalam tahap mencari. Kedepan, saya
berharap panitia OSKM untuk bersikap hati-hati terhadap calon permbicara di
acara tersebut. Demi mahasiswa baru ITB lebih baik. Merdeka !
1 komentar:
Coba anda jelaskan apa yg salah dari ucapan GW di acara tersebut. Mari kita diskusikan. Menurut saya acara tersebut sangat baik karena maba diberikan visi yg jelas kemana Indonesia di masa depan. Maba diharapkan mengantisipasinya kalau mau NKRI berjaya di masa depan. Kita harus memberdayakan diri kita sendiri dalam bersaing dng negara Cina, India bahkan Amerika. GW memberikan motivasi MABA harus tahu itu.
Post a Comment