Telaah Kritis Terhadap Tulisan Polya (1887-1985)*

George Polya (doc. google.com)

Prof. George Polya, yang lebih akrab dipanggil Polya, adalah profesor Matematika di Universitas Stanford, Amerika Serikat. Tulisan beliau berjudul The Goals of Mathematics Education yang dibuat pada tahun 1969 akan dikupas di essay singkat ini.

Gambaran Pemikiran Polya

Pada metode lama, guru menjadi pusat kegiatan belajar mengajar. Guru menjadi instrumen yang sangat aktif, sedangkan murid pasif. Kegiatan belajar di kelas, kaku dan searah. Seharusnya, kegiatan pembelajaran terpusat pada murid. Murid diberi porsi yang lebih untuk menuangkan idenya di kelas. Guru hanya sebagai partner dalam belajar. Kegiatan di kelas, bebas dan multiarah.

Mengajar bukanlah ilmu melainkan seni. Oleh karenanya, tidak ada cara yang saklek dalam mengajar. Murid diharapkan dapat mengambil esensi dari berbagai macam metode pengajaran di kelas. Terkait dengan pengajaran matematika, guru dapat menstimulus murid untuk dapat menerka yakni melalui metode penemuan (discovery method). Murid pada akhirnya akan menemukan solusi sendiri tanpa dikomando oleh guru. Mengajar matematika adalah mengembangan kemampuan untuk berfikir. Tegasnya, menumbuhkan mental untuk dapat menyelesaikan berbagai masalah. Memahami matematika berarti melakukan matematika (bermatematika) yakni mampu menyelesaikan matematika. Fondasi bermatematika diberikan di sekolah dasar dimana taktik menyelesaikan masalah yang ditekankan, bukan bagaimana menyelesaikan berbagai masalah.

Tanggapan

Tujuan pengajaran matematika yang dicetuskan oleh Polya yakni lebih menekankan peran murid dalam belajar mengajar melalui discovery method adalah sesuai dengan tuntutan abad 21 dimana kemajuan teknologi dan akses informasi terbuka bebas. Hanya saja, metode tersebut tidak mudah diterapkan di negara-negara yang berada di area comfort zone dalam menggunakan metode pengajaran lama seperti halnya Indonesia. 

*Tulisan ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Teori Belajar Matematika Tahun Akademik 2013/2014