Saat ngopi
di warung seberang jalan depan rumah, saya kebayang sebuah ide untuk membuat
suatu tempat dimana di dalamnya dipajang aneka peninggalan AKS. AKS kepanjangan
dari "Ayo Ke S _ _ _" yang merupakan suatu kelompok pecinta
jalan-jalan. Kelompok ini pertama kali dibentuk di Desember 2013 yang ditandai
dengan pendakian ke Gunung Semeru. Saya termasuk anggota dari kelompok ini
bersama teman-teman lain yang mayoritas dari ITB. Adapun ketuanya adalah Guntur
Gunawan alias Ugun yang sekarang sedang studi di Kanazawa Jepang.
Kelompok ini
cukup aktif jalan-jalan baik di dalam maupun luar negeri. Adapun objeknya
random mencakup gunung, laut, situ, kota, dan sebagainya, asalkan memenuhi
unsur 'penyegaran fikiran'. Dalam setahun pertama, frekuensi jalan-jalan hampir
setiap dua minggu sekali dan mayoritas adalah mendaki gunung. Saya seringkali skip karena masih berjibaku dengan Tugas
Akhir. Di tahun kedua, instensitas jalan-jalan menurun pasca ditinggal Ugun ke
Jepang. Kala itu koordinator lapangan random bergantung pada objek mana yang dituju.
Di tahun pertama rombongan dapat dikatagorikan rombongan besar, namun di tahun
kedua menjadi rombongan kecil. Seingat saya di tahun kedua, saya baru ikut sekali
jalan-jalan bersama Abul dan rombongan PT DI di Gunung Pangrango. Sisanya saya
banyak tidak ikut.
Kedai AKS
Selain untuk
menyegarkan fikiran atas berbagai pekerjaan harian, jalan-jalan AKS perlu
didokumentasikan dengan baik. Dokumentasi ini harus disatukan dalam satu lokasi
yang didalamnya para anggota bisa bernostalgia. Saya kebayang suatu kedai.
Kedai ini selain menjadi tempat ngopi, juga menjadi lokasi dokumentasi hasil
perjalanan anak-anak AKS. Disana ada foto, gambar digital dari layar monitor, video
perjalanan di sebuah TV LED, tulisan anak-anak AKS dalam sebuah buku, berbagai
aneka cindera mata, sertifikat, kostum, dan sebagainya. Saya ingin menamai
kedai ini "Kedai AKS".
Kedai ini berfungsi
dalam dua hal ; kafe dan basecamp
AKS. Kafe jelas sifatnya komersial dimana sahamnya dipegang oleh anak-anak AKS.
Karena kafe maka tempat ini dibuka untuk umum. Keistimewaan kedai ini adalah
corak, khususnya nuansa traveling.
Saat orang menjajakan kaki ke kedai ini, Ia akan dibawa menelusuri suasana
gunung, pantai, dan alam luas lainnya. Sehingga saat ngopi, Ia seperti berada
di sebuah tenda bersama teman-teman yang saling bercengkerama. Selain itu, di
kedai ini disajikan aneka buku tentang traveling
seperi NatGeo, dan sebagainya. Adapun tiap sebulan sekali di kedai ini diadakan
ajang sharing anggota AKS ke publik. Di
sini para AKSers akan berbagi pengalaman perjalanan dengan para trevelers pemula.
Fungsi kedua
kedai ini adalah sebagai basecamp
anak-anak AKS. Saat ini, jika direncanakan jalan-jalan ke objek tertentu
masalah yang sulit namun kerap terjadi adalah sulitnya koordinasi. Dengan
hadirnya basecamp diharapkan masalah
miskomunikasi dan miskoordinasi tidak terjadi. Saya yakin suatu saat anak-anak
AKS akan sangat sibuk dengan kehidupannya masing-masing. Mungkin ada yang
menjadi direktur suatu perusahaan, dosen, pengusaha, teknokrat, dan sebagainya
yang jelas akan menyita waktu. Sesibuk apapun pekerjaan, sebagai manusia normal
pasti butuh refreshing. Nah, di kedai ini harapannya menjadi
lokasi eksis kelompok yang bernama AKS. Eksistensi ini dibutuhkan mengingat
usia AKS bisa dibilang lumayan tua, 2 tahun. Jarang-jarang ada kelompok
jalan-jalan bertahan selama ini. Saya yakin anak-anak AKS (biarpun sekarang ada
yang belum lagi ikut jalan-jalan pasca 2014) menginginkan kelompok AKS bertahan
sampai beberapa puluh tahun lagi.
Hubungan
Sosial
Biasanya jika
suatu kelompok yang eksis sekian puluh tahun, para anggota kelompok akan
berfikir lebih luas lagi. Mereka tak hanya melulu berfikir bagaimana bisa
jalan-jalan ke lokasi-lokasi eksotik dalam atau luar negeri, melainkan akan
berfikir bagaimana mereka melalui kesenangan ber-traveling mampu memberikan manfaat untuk orang lain. Saya yakin
melalui kedai ini, niatan mulia tersebut dapat diakomodasi. Selain melalui
kegiatan sharing dengan para travelers pemula, keuntungan kedai ini
bisa diberikan sebagiannya ke orang-orang yang membutuhkan seperti anak
jalanan. Melalui cara inilah saya rasa hidup akan lebih bermakna.
Secara keinginan,
saya berharap turut serta mewujudkan kedai ini. Saya tidak tahu kapan. Namun
setidaknya ide untuk mendokumentasikan perjalanan itu ada. Saya yakin hanya
melalui dokumentasilah kita dapat memberikan sumber belajar bagi orang lain dan
itu salah satu wujud kebermanfaatan kita buat mereka.
3 komentar:
Kedai AKS. Great idea sob, ayook kita rancang dari sekarang.
Post a Comment