![]() |
doc. google.com |
Setiap hari kita dihadapkan
dengan berbagai macam masalah dan disanalah otak kita bekerja untuk menemukan
solusi dari masalah tersebut. Seperti halnya router internet, otak kita senantiasa akan mencari solusi entah
secara cepat maupun lambat. Manusia yang tidak terbiasa mengasah otaknya dengan
berfikir, akan susah baginya menyelesaikan masalah yang rumit. Namun
sebaliknya, bagi manusia yang senang berfikir, mudah baginya untuk temukan
masalah. Orang yang demikian adalah orang yang berfikir matematis. Berpikir
matematis menurut Mason, Burton, dan Stacey (1982) adalah proses dinamis yang
memperluas cakupan dan kedalaman pemahaman matematika. Matematika adalah alat
untuk menyelesaikan berbagai permasalahan secara deduktif dan logis. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deduktif berarti bersifat deduksi yakni
penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum sedangkan logis berarti susuai
dengan logika, benar menurut penalaran, dan masuk akal. Kemampuan berfikir
matematis tidak didapat secara instan. Ia terbentuk dari proses panjang.
Biarpun tidak pernah belajar konsep matematika di kelas, manusia dapat berfikir
matematis asalkan ia memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap sesuatu (never ending learning).
Pentingnya Berfikir Matematis
Berfikir matematis bisa dibentuk
dengan memahami konsep dasar matematika seperti logika matematika dan proses
penarikan kesimpulan dari suatu masalah. Orang yang memiliki kemampuan berfikir
matematis akan memiliki Kelenturan beraktivitas, ketekunan, minat,
keingintahuan, dan keahlian untuk menemukan/menciptakan sesuatu yang baru. Ia
memilki kepercayaan diri dan watak untuk mencoba, mengevaluasi, dan membuat
keputusan (NTCM,1991). Sebaliknya orang yang tidak memiliki kemampuan berfikir
matematis seringkali berada dalam kebimbangan. Ia susah untuk mewarnai
kehidupan, justru Ia dikendalikan kehidupan. Tepat kita menyebut matematika
sebagai metode berfikir.
0 komentar:
Post a Comment