Barusan kelar baca buku tipis karangan Alex Callinicos berjudul "Universities in a Neoliberal World". Buku ini secara umum berupa kritik atas pengaruh neoliberalisme di Perguruan Tinggi. Neoliberalisme ini faham yang digagas Margareth Thatcher dan Ronald Reagan di tahun 1980-an dimana intinya adalah bagaimana market (pasar) sebagai penggerak perekonomian. Impact dari ini adalah terjadinya arus besar-besar swastanisasi berbagai aset milik negara dengan dalih efisiensi dan sejenisnya.
Kajian dari buku ini terfokus pada wilayah Inggris. Di buku diceritakan bahwa sejak masa Thatcher berkuasa, banyak kampus-kampus di Inggris menjalin kerjasama besar-besaran dg dunia industri. Kampus-kampus yang dimaksud bukan seluruh kampus di daratan Inggris, melainkan kampus yg dianggap memiliki reputasi baik seperti Oxford, Cambridge, Imperial, LSE, dan sebagainya. Kampus-kampus ini diberi anggaran riset yg luar biasa besar. Adapun donaturnya selain dari pemerintah juga pihak swasta (industri). Dalam perkembangannya, kampus2 ini menjadi elit dan menjadi kampus top dunia. Ini menjadikan banyak mahasiswa asing (terbanyak China) studi di sana. Orang-orang asli Inggris yg notabene tidak beruntung secara ekonomi akhirnya terpinggirkan. Akses ke pendidikan tinggi (higher education) menjadi esklusif.
Hal lain yang muncul adalah biaya pendidikan yang tinggi. Muncul skema utang dari pembiayaan PT seperti student loan. Namun ini menurut penulis, implikasi justru jelek. Banyak mahasiswa yg pada akhirnya tdk mampu membayar. Impact selanjutnya yaitu banyaknya mahasiswa yang disamping studi juga bekerja baik full-time maupun part-time. Ini menjadikan beberapa dari mereka terkendala dalam masalah studi.
Neoliberalisme memunculkan persaingan yang sangat di kalangan banyak scholar. Aura PT menjadi seolah-olah menjadi sebuah korporasi. Banyak kampus menerima mahasiswa yang banyak padahal sebenarnya kapasitasnya tdk cukup. Keadaan ini yang dikeluhkan oleh penulis. Dunia memang bergerak ke tatanan pasar bebas, namun PT seharusnya memiliki sikap untuk mempertahankan budaya diskusi dan mengkaji untuk memberikan sulusi bagi tatanan dunia ini. Kampus tidak boleh terlarut pada arus, tetapi dapat memberi warna pada arus tersebut.
0 komentar:
Post a Comment